Jakarta, Gatra.com- Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merilis buku berjudul Politik Gemoy (Keberpihakan Pemuda pada Prabowo Gibran) hari ini. Dalam buku tersebut tertuang bagaimana proses penerimaan dari kalangan milenial dan gen-Z terhadap pasangan nomor urut dua ini.
Hadir dalam acara, Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan, Jubir TKN atau Koordinator Fanta Think Tank Dedek Prayudi hingga Dewan Pakar TKN Mulya Amri.
"Kita punya dokumen visi-misi yang sama, termasuk dokumen buku saku, menjelaskan secara lengkap termasuk sampai angka-angka yang sangat teknis," ujar Dewan Pakar TKN Mulya Amri dalam konferensi pers Area 47, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Baca juga: TPN Ralat Pernyataan Tunda Bansos, TGB: Kepikiran Saja Tidak, Apalagi Usul
"Nah, dengan program-program yang sudah sangat detail dan strategis seperti itu setelah kita menyampaikannya kenapa nggak boleh kita joget? Apa salahnya? Otaknya jalan, ototnya juga jalan kita joget, kenapa nggak," sambungnya.
Menurut Amri tak ada yang salah dengan narasi gemoy. Ia menekankan arahan Ketum Gerindra yang juga capres nomor urut dua Prabowo Subianto untuk menghadirkan politik yang damai.
"Jadi gemoy nggak ada salahnya dan ini adalah komitmen wujud dari komitmen Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk tetap menjaga agar politik di Indonesia tetap bersatu," tutur Amri.
"Teman-teman semua kalau punya teman, saudara-saudara yang bingung memilih siapa sudah terbawa suasana panas tolong ademin mereka, ajak mereka untuk joget. Silakan Paslon yang Anda sukai, Anda pikir akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan," sambungnya.
Baca juga: Kaesang Ngopi Pagi dan Sarapan Bareng Relawan Jokowi di Banten
Di kesempatan yang sama, Jubir TKN Dedek Prayudi menyebut dalam buku ini tertuang bagaimana bonus demografi di Indonesia harus diperhatikan secara maksimal. "Jadi gini teman-teman, gemoy itu menandakan politik yang riang gembira, politik yang tidak membangun sekat antara kandidat politik yang tidak menghadirkan rasa curiga, atau minimal dia tidak mempertebal sikap perkubuan antara kandidat politik," ujar Dedek.
Ia menyebut gemoy bagian dari politik riang gembira. "Itulah dia kenapa ini sejalan dengan caranya Pak Prabowo berpolitik sekarang kalau kita dikatai, dicibir, difitnah, jogetin aja, senyumin aja. Sama halnya juga waktu itu Mas Gibran datang ke TKN instruksi paling pertamanya tahu nggak apa? Kalau kita diserang senyumin aja jangan dibalas, ingat jangan dibales," pungkasnya.